Sabtu, 08 Maret 2014

Prinsip Belanja Itu Perlu dan Mampu bukan Ingin


Seberapa pun penghasilan kok sepertinya kurang terus ya. Sepertinya Anda harus mulai menyusun perencanaan keuangan keluarga yang tepat agar terhindar dari masalah keuangan semacam ini. Kebanyakan orangtua baru mengalami kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga mereka sehingga perencanaan keuangan keluarga seperti tak terkendali. Setiap habis gajian, uang sudah habis sedangkan bulan masih berjalan untuk beberapa minggu lagi ke depan. Kebanyakan keluarga menggantungkan kehidupan keuangan di pundak suami, sedangkan istri bertugas mengatur perencanaan keluarga dengan baik agar seberapapun penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun dengan tugas rumah tangga yang sudah menumpuk, membuat para Bunda ini seperti tidak punya waktu untuk menyisihkannya sekedar melakukan perencanaan keuangan keluarga. Berikut ini beberapa tips yang bisa kami uraikan untuk mempermudah Bunda mengatur perencanaan keuangan keluarga dengan mudah dan tepat.
 
Jangan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak bermanfaat
Wanita identik dengan ‘shopping’. Kalau sudah asyik shopping kaum hawa ini bisa lupa waktu tanpa memikirkan berapa banyak biaya dan uang yang sudah dihamburkan. Jikalau Anda butuh berbelanja, sebisa mungkin catat keperluan yang Anda butuhkan di rumah. Misalkan susu buat si kecil, bumbu dapur, diapers, sabun cuci, pasta gigi, dan sebagainya. Tentunya Anda sedang tidak membutuhkan baju baru, sepatu baru, atau parfum baru khan? Pakailah dulu yang ada di rumah.
Memanjakan diri sekali waktu boleh saja tetapi jangan setiap minggu atau setiap bulan.
Memanjakan diri di salon? Tidak ada larangan juga sih, tetapi ingat juga budget Anda. Anda sekarang sudah berkeluarga dan harus menghidupi anggota keluarga. Anda sudah tidak boleh berpikir egois untuk kepentingan pribadi. Jadi untuk melakukan perawatan kecantikan Anda bisa mencari solusi murah dengan melakukannya sendiri di rumah.
Adakalanya Anda berpikir sesaat bahwa Anda bisa menghamburkan uang Anda saat ini. Entar kalau sudah bekerja lagi khan bisa kembali lagi uangnya. Hindari pemikiran seperti ini, karena biaya hidup akan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perencanaan keuangan keluarga itu perlu.
Pengeluaran yang tidak terencana akan mengakibatkan masa krisis yang berat saat bulan berjalan. Kebiasaan untuk berhutang atau melakukan pembelian barang secara kredit tanpa perhitungan pun akan membuat keuangan keluarga menjadi tidak sehat. Memiliki perabotan yang lengkap dan mengikuti trend memang hobby dari kaum bunda. Tapi ketika keuangan belum memadai hal seperti haruslah diatur sedemikian rupa. Penggunaan kartu kredit pun juga harus di hindari. Karena kartu kredit akan hanya akan membebani perencanaan keuangan keluarga. Prosentasi kondisi keuangan yang sehat adalah ketika hanya 30% dari penghasilan Anda yang digunakan untuk pembayaran cicilan hutang.
Untuk lebih bijaknya para bunda juga harus mengalokasikan 10% dari penghasilan untuk investasi bisa berupa tabungan pendidikan, pensiun dan semacamnya.
Jadi perlu diingat, meskipun saat ini para bunda sangat ingin tapi belum perlu dan keuangan belum siap maka tahanlah diri dulu untuk berbelanja. 

Yuk bikin perencanaan keuangan keluarga… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar