Kamis, 24 April 2014

Ohh ODOJ... Ohh KUTUB...


2 komunitas yang bertujuan tuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan menggapai ridho-Nya dengan berjama’ah.

Terinpirasi dari seorang ibu rumah tangga sekaligus penulis yang sangat luar biasa, mba Pritha Khalida, saya juga tertarik untuk berbagi pengalaman saya selama berada 2 komunitas di atas. Yang ingin lebih tau tentang seputar ODOJ dan KUTUB silakan buka  www.prithamori.blogspot.com atau follow @onedayonejuz dan @TahajudBerantai.

Sebelum bergabung dengan ODOJ, sebenarnya saya sudah mulai melatih diri tuk tilawah sejuz dalam sehari, tapi karena motivasinya lebih bersifat individual saya tidak konsisten melakukannya. Ketika saya sangat sibuk kadang saya tilawah paling banyak 2 lembar sehari. Ketidak-konsistenan itu membuat saya tidak nyaman, saya pun memutuskan untuk mencari tau info seputar tentang ODOJ dan mendaftarkan diri. Akhirnya saya tergabung dalam group ODOJ 1371. 

Menariknya, di ODOJ ini kita tidak hanya diberikan motivasi tuk konsisten tilawah sejuz sehari tapi saling menguatkan dalam beribadah, saling share seputar keislaman, yang tidak kalah penting temanpun jadi tambah banyak yang insya Allah akan selalu mendekatkan kita dengan kebaikan.

Selama di ODOJ banyak kejadian luar biasa yang saya rasakan. Sebelum terlibat di ODOJ saya mengalami sakit kepala yang cukup membuat saya tersiksa. Sakit kepala karena adanya peradangan. Kalau sudah sakit itu datang, saya tidak sanggup melakukan apa-apa. Hampir 2 bulan sakit itu saya derita. Pengobatan dari dokter dan pengobatan alternatif juga tidak kunjung menyembuhkan saya, sampai-sampai ayah saya pernah memberi saya obat yang kata beliau obat itu adalah obat anti nyeri yang sangat hebat, sakit apapun pasti sembuh. Apa yang terjadi? Ternyata obat itu juga tidak mempan. Meskipun sakit itu sangat membuat saya tidak nyaman, saya berusaha untuk tidak mengeluh dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Saat sakit itu datangpun saya mantapkan hati tuk tetap tilawah 1 juz sehabis sholat subuh, di luar dugaan saya, di tengah kekhusyu’an tilawah  sakit saya sembuh seketika. Subhanallah, tak berhenti syukur saya pada Allah SWT. Sejak saat itu pun saya semakin semangat untuk tilawah, bahkan kalau ada juz teman yang dilelang dengan senang hati saya yang mengambil lelangannnya. Tiap sakit itu datang saya tidak pernah minum obat lagi, hanya dengan tilawah serta merta menyembuhkan saya sampai akhirnya sakit itu tidak pernah kambuh lagi. Pada kondisi yang lain, sering saya mengalami suatu permasalahan atau adanya pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan yang tak terjawab. Seketika saya buka Mushaf Al Qur’an dan membaca terjemahnya, saya menemukan solusi dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya itu. 

Al Qur’an benar-benar As Syifa (penyembuh) dan penyejuk hati bagi muslim yang benar-benar  ingin menjadikannya pedoman hidup. Melalui ODOJ ini keinginan untuk selalu dekat dengan Al Qur’an semakin kuat. Meskipun kesibukan yang sangat padat, saya tetap berusaha tuk kholas  tilawah, karena saya khawatir kalau juz saya sampai dilelang akan mengganggu khattamnya jama’ah group saya hari itu. Berbeda dengan ketika tilawah sendirian, mau 1 lembar, 2 lembar atau tidak tilawah sedikitpun sehari tidak menjadi kekhawatiran, bersalahnya cuma pada diri sendiri tidak pada jama’ah. Dan Alhamdulillah selama di ODOJ ini untuk pertama kalinya saya mampu mengkhattamkan Al Qur’an dalam 1 bulan di luar bulan Ramadhan. Sekarang group ODOJ kami berjalan hampir 2 bulan.






Dari ODOJ ini saya pun diperkenalkan dengan sebuah komunitas KUTUB, yaitu komunitas Tahajud dan Dhuha berantai. Saya tergabung dengan group KUTUB 73. Saat  bergabung saya berpikir untuk langsung keluar saja dari komunitas ini. Awalnya saya cuma merasa pada komunitas ini  hanya berkewajiban tuk lapor sudah mengerjakan tahajud dan dhuha yang menurut saya ibadah itu tanpa komunitas ini pun akan tetap saya laksanakan dan lapornya cukup ke Allah saja tidak usah ke makhluk-Nya. Kurangnya kedekatan saya dengan anggota group pun memperkuat keinginan saya. Beruntung saya mendapat wejangan dari sahabat ODOJ saya saat itu, mba Pritha Khalida, jangan hanya karena hal kecil seperti itu malah mundur dari jama’ah. Saya pun berusaha untuk semakin dekat dengan komunitas ini. Semakin mengenal komunitas ini saya pun semakin sayang, teman-teman saya pun semakin banyak. Kalau di ODOJ teman saya ada yang berasal dari Malaysia dan sekolah di Jordan, di Kutub ini teman saya selain berasal dari berbagai daerah di Indonesia, juga ada yang tinggal di Saudi Arabia, Abuja dan Taiwan. Berbagi pengetahuan dan pengalaman  dengan mereka pun semakin menyenangkan. Yang paling utama, pelaksanaan ibadah nafilah pun semakin terjaga melalui Kutub ini. Sering kami sharing tentang info-info kekinian seputar Indonesia dan kondisi kaum Muslim di berbagai Negara, dan sebelum tidur kami saling memposting do’a, bayangkan ada 30 orang yang mengaamiinkan do’a-do’a kita tiap hari, ditambah lagi 30 orang yang ada di ODOJ, alangkah luar biasanya do’a kita. Yang luar biasa lagi do’a-do’a itu tidak hanya ditujukan pada diri sendiri tapi untuk kaum muslim keseluruhan, ukhuwah Islamiyah pun terasa semakin kuat.

Semenjak berada di 2 komunitas ini pun saya merasa kehidupan saya semakin hangat, di samping dalam kehidupan keseharian saya selalu dikelilingi orang-orang yang selalu menyayangi dan mendo’akan saya, nun jauh disana saya juga memiliki teman-teman seiman yang menyayangi dan yang juga selalu mendo’akan saya.


Allah Maha tahu isi hati kita yang Maha membolak-balikkan hati manusia, semoga kita selalu diteguhkan hati dan istiqomah meniti jalan keimanan ini. Aamiin…







Tidak ada komentar:

Posting Komentar