2 komunitas yang bertujuan tuk
mendekatkan diri pada Allah SWT dan menggapai ridho-Nya dengan berjama’ah.
Terinpirasi dari seorang ibu
rumah tangga sekaligus penulis yang sangat luar biasa, mba Pritha Khalida, saya
juga tertarik untuk berbagi pengalaman saya selama berada 2 komunitas di atas.
Yang ingin lebih tau tentang seputar ODOJ dan KUTUB silakan buka www.prithamori.blogspot.com atau
follow @onedayonejuz dan @TahajudBerantai.
Sebelum bergabung dengan ODOJ,
sebenarnya saya sudah mulai melatih diri tuk tilawah sejuz dalam sehari, tapi
karena motivasinya lebih bersifat individual saya tidak konsisten melakukannya.
Ketika saya sangat sibuk kadang saya tilawah paling banyak 2 lembar sehari.
Ketidak-konsistenan itu membuat saya tidak nyaman, saya pun memutuskan untuk
mencari tau info seputar tentang ODOJ dan mendaftarkan diri. Akhirnya saya
tergabung dalam group ODOJ 1371.
Menariknya, di ODOJ ini kita
tidak hanya diberikan motivasi tuk konsisten tilawah sejuz sehari tapi saling
menguatkan dalam beribadah, saling share
seputar keislaman, yang tidak kalah penting temanpun jadi tambah banyak yang
insya Allah akan selalu mendekatkan kita dengan kebaikan.
Selama di ODOJ banyak kejadian
luar biasa yang saya rasakan. Sebelum terlibat di ODOJ saya mengalami sakit
kepala yang cukup membuat saya tersiksa. Sakit kepala karena adanya peradangan.
Kalau sudah sakit itu datang, saya tidak sanggup melakukan apa-apa. Hampir 2
bulan sakit itu saya derita. Pengobatan dari dokter dan pengobatan alternatif
juga tidak kunjung menyembuhkan saya, sampai-sampai ayah saya pernah memberi
saya obat yang kata beliau obat itu adalah obat anti nyeri yang sangat hebat,
sakit apapun pasti sembuh. Apa yang terjadi? Ternyata obat itu juga tidak
mempan. Meskipun sakit itu sangat membuat saya tidak nyaman, saya berusaha
untuk tidak mengeluh dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Saat sakit
itu datangpun saya mantapkan hati tuk tetap tilawah 1 juz sehabis sholat subuh,
di luar dugaan saya, di tengah kekhusyu’an tilawah sakit saya sembuh seketika. Subhanallah, tak berhenti syukur saya
pada Allah SWT. Sejak saat itu pun saya semakin semangat untuk tilawah, bahkan
kalau ada juz teman yang dilelang dengan senang hati saya yang mengambil
lelangannnya. Tiap sakit itu datang saya tidak pernah minum obat lagi, hanya dengan
tilawah serta merta menyembuhkan saya sampai akhirnya sakit itu tidak pernah
kambuh lagi. Pada kondisi yang lain, sering saya mengalami suatu permasalahan
atau adanya pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan yang tak terjawab. Seketika
saya buka Mushaf Al Qur’an dan membaca terjemahnya, saya menemukan solusi dan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya itu.
Al Qur’an benar-benar As Syifa
(penyembuh) dan penyejuk hati bagi muslim yang benar-benar ingin menjadikannya pedoman hidup. Melalui
ODOJ ini keinginan untuk selalu dekat dengan Al Qur’an semakin kuat. Meskipun
kesibukan yang sangat padat, saya tetap berusaha tuk kholas tilawah, karena saya
khawatir kalau juz saya sampai dilelang akan mengganggu khattamnya jama’ah
group saya hari itu. Berbeda dengan ketika tilawah sendirian, mau 1 lembar, 2
lembar atau tidak tilawah sedikitpun sehari tidak menjadi kekhawatiran,
bersalahnya cuma pada diri sendiri tidak pada jama’ah. Dan Alhamdulillah selama
di ODOJ ini untuk pertama kalinya saya mampu mengkhattamkan Al Qur’an dalam 1
bulan di luar bulan Ramadhan. Sekarang group ODOJ kami berjalan hampir 2 bulan.
Dari ODOJ ini saya pun
diperkenalkan dengan sebuah komunitas KUTUB, yaitu komunitas Tahajud dan Dhuha
berantai. Saya tergabung dengan group KUTUB 73. Saat bergabung saya berpikir untuk langsung keluar
saja dari komunitas ini. Awalnya saya cuma merasa pada komunitas ini hanya berkewajiban tuk lapor sudah mengerjakan
tahajud dan dhuha yang menurut saya ibadah itu tanpa komunitas ini pun akan
tetap saya laksanakan dan lapornya cukup ke Allah saja tidak usah ke
makhluk-Nya. Kurangnya kedekatan saya dengan anggota group pun memperkuat
keinginan saya. Beruntung saya mendapat wejangan dari sahabat ODOJ saya saat
itu, mba Pritha Khalida, jangan hanya karena hal kecil seperti itu malah mundur
dari jama’ah. Saya pun berusaha untuk semakin dekat dengan komunitas ini.
Semakin mengenal komunitas ini saya pun semakin sayang, teman-teman saya pun semakin
banyak. Kalau di ODOJ teman saya ada yang berasal dari Malaysia dan sekolah di
Jordan, di Kutub ini teman saya selain berasal dari berbagai daerah di
Indonesia, juga ada yang tinggal di Saudi Arabia, Abuja dan Taiwan. Berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan mereka
pun semakin menyenangkan. Yang paling utama, pelaksanaan ibadah nafilah pun
semakin terjaga melalui Kutub ini. Sering kami sharing tentang info-info
kekinian seputar Indonesia dan kondisi kaum Muslim di berbagai Negara, dan
sebelum tidur kami saling memposting do’a, bayangkan ada 30 orang yang
mengaamiinkan do’a-do’a kita tiap hari, ditambah lagi 30 orang yang ada di
ODOJ, alangkah luar biasanya do’a kita. Yang luar biasa lagi do’a-do’a itu
tidak hanya ditujukan pada diri sendiri tapi untuk kaum muslim keseluruhan,
ukhuwah Islamiyah pun terasa semakin kuat.
Semenjak berada di 2 komunitas
ini pun saya merasa kehidupan saya semakin hangat, di samping dalam kehidupan
keseharian saya selalu dikelilingi orang-orang yang selalu menyayangi dan mendo’akan
saya, nun jauh disana saya juga memiliki teman-teman seiman yang menyayangi dan
yang juga selalu mendo’akan saya.
Allah Maha tahu isi hati kita
yang Maha membolak-balikkan hati manusia, semoga kita selalu diteguhkan hati
dan istiqomah meniti jalan keimanan ini. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar